Kamis, 18 Juli 2013

Biasa saja

Risih
Mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saat ini
Diperlakukan istimewa di tempat yg tidak tepat hanya menimbulkan kesan yang aneh, tampak bodoh seperti badut!

Bisakah perlakukan saya seperti biasa, seperti sebelumnya,
Berbincang dengan nyaman tanpa canggung, tanpa menarik perhatian orang lain, tanpa sorotan" mata yang aneh dari orang lain

Cobalah peka, tidak semua yang anda inginkan bisa anda peroleh, bukan hanya anda, saya, dan banyak orang lainnya pun begitu

Kita harus belajar ikhlas, ikhlas dalam bentuk yang sebenarnya
Teman yang baik tentu mengerti, bukannya pura-pura tidak mengerti

Tak pernah terlintas untuk menyakiti, anda, atau siapapun
Jujur, hanya ingin jujur terhadap perasaan yang saya rasakan

Saya tahu anda orang yang baik, sangat baik
Jangan sampai saya mengubah persepsi positif menjadi negatif

Jadilah teman yang baik, jangan berubah, jangan menjadi aneh, jangan membuat posisi saya sulit, seperti biasa saja, hanya itu harapan saya, mudah bukan?

Bahagia sekali jika bisa seperti dulu, di waktu awal kita bertemu, bebas, tanpa canggung, tanpa kaku kelu, tertawa dan ceria bersama

Cheeersss!

Sosorryforeverysinglewordandactthathurtyoubemyfriendmybestfriendforevermylittlehope*

Published with Blogger-droid v2.0.10

happy birthday

You've never given up on me. You've always been there for me. Thank's maam, Happy b'day, love u :*

Published with Blogger-droid v2.0.10

Senin, 29 April 2013

Selintas lalu

Semilir angin rindu menggelepar tak berdaya
Hamparan ilalang diselingi bunga" putih nan cantik
Dibalik kaca jendela,ditemani tetesan hujan
Melayang jauh ke kerajaan awan
Ajaibnya rasa tak pernah tersenyum lagi
Hanya senyum senyum sepa tanpa makna
Kemana perginya jingga cerah beralas surga
Adakah bersembunyi dibalik permadani rasa
Mendekat, berlari tanpa arti
Tak ada lagi dunia
Adapun, tanpa rasa
Rasa yang meneduhkan
Rasa yang menentramkan

Yogyakarta28042013
Published with Blogger-droid v2.0.10

Senin, 18 Maret 2013

Sendu

Ketika hati terpaut,terpaku,terpatri sedemikian dalamnya
Pesona keindahan lain seakan tak pernah memiliki makna
Wangi-wangian lain tak pernah terasa harum
Warna warni pelangi tak lagi terlihat mengagumkan
Apatis terhadap berjuta rasa lain yang ada
Ketika sang kharisma berkilau,
Terlalu berkilau hingga pendarnya menyilaukan
Menyakiti semua yang tersentuh cahayanya
Hati
Mengapa kau selalu berkata iya disaat semua hal jelas-jelas diluar logika
Mengapa selalu menyisakan harapan indah dibalik keadaan yang penuh kemustahilan
Mengapa selalu memberikan celah celah yang pada akhirnya hanya akan menjerumuskan ke dalam lubang yang dalam, sangat dalam hingga tak terlihat dasarnya
hati..
Menyerahkah?menyerahlah!
Published with Blogger-droid v2.0.10

Rangkaian Rasa


Sejak pagi hujan menemani langkahku ke sekolah, ditemani jaket tebal geografiku, sedikit mengurangi rasa dingin yg menerpa. Hari ini 8D terasa sangat hangat, penuh canda tawa dan keceriaan, membuat semangat menjalani sisa hari ini.
Rapat yg diadwalkan pukul sepuluh, sedikit melenceng dr waktu yg ditentukan, berdiskusi dengan kepala sekolah dan rekan-rekan satu rumpun mata pelajaran, membahas hal-hal yg dirasa penting untuk sesuatu yg lebih baik tentunya.
Rapat selesai, duduk-duduk sendiri di bangku panjang, di pinggir lapangan basket. Banyak angin memang, tapi entahlah, hari ini terasa melankolis, duduk diam memandangi anak-anak yg sedang bermain bola. Tak seperti biasanya, hari ini saya tak langsung pulang, ya ada janji dgn anak-anak!
Sholat dan makan siang sendirian, nampak banyak yg memerhatikan, aneh mungkin, makan sendiri di siang hari, tak apalah!
Tak lama,janji bertemu anak-anak pun saya tepati, sebagian dari mereka membawa bekal mkn siang, memperhatikan mereka makan dengan lahap, sambil mendengarkan cerita-cerita mereka di bawah pohon yg rindang, sejuk rasanya. Kesulitan hidup tak membuat mereka lantas menyerah, mereka berusaha, dan akhir-akhir inilah saya makin memahami mereka, mereka bocah-bocah polos yg berbakti dan menyayangi orang tuanya, hati mereka selembut itu ternyata..
Tiga jam bercengkrama, hari beranjak sore, sudah waktunya pulang, misi rahasia kita kali ini cukup berjalan lancar, terima kasih 8D ku tersayang. Perjalanan pulang, seperti biasa macet menyergap, 3 kali berganti angkot dengan 3 karakter sopir yg berbeda, angkot kedua cukup menyita perhatian saya, sang bapak sopir sudah sangat renta, badannya sudah bungkuk, pelan sekali menjalankan angkotnya. Di usia sesenja itu beliau masih mencari nafkah, fyuuhh, desakan kebutuhan ekonomi nampaknya yang memaksanya melakukan pekerjaan yang saya rasa cukup melelahkan untuk seseorang di usia senja :'|, Ya Allah, Engkau mengingatkanku lagi untuk selalu bersyukur.
Sampai di rumah, hati masih terasa resah, entah kenapa, tidak tenang rasanya. Saya coba abaikan ketidaktenangan kali ini,membaca buku, salah satu cara yang selalu ampuh untuk menenangkan diri untuk saya. Dan terbukti, rasa resah saya berkurang, semakin banyak halaman yang saya baca, semakin berkurang pula keresahan saya.
Larut dalam buku yang saya baca, tanpa sadar saya tertidur, dan terbangun lagi di tengah malam, saya lirik handphone saya, ada 3 pesan, saya buka satu persatu, dan diantaranya terdapat satu berita duka. 
Innalillahi, saya kehilangan lagi salah satu guru terbaik saya. Guru agama saya sewaktu di sekolah dasar, telah meninggal dunia karena sakit. Sedih rasanya, dulu beliau sering menceritakan kisah" yg seru, beliau yg tegas, beliau yg sangat disiplin, beliau yg selalu menyenangkan menurut saya.
Selamat jalan Bu Apong, semoga mendapat tempat terindah di sisi Allah swt. Amiiin..

Published with Blogger-droid v2.0.10